
Mengapa Masakan Jawa Begitu Manis? Ternyata ini penyebabnya
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa banyak kuliner Jawa yang memiliki cita rasa manis yang khas? Mulai dari gudeg yang legit sampai jenang yang manis, rasa manis seolah menjadi ciri khas kuliner Jawa.
Apalagi bagi pendatang dari daerah luar Jawa, tentu hal ini akan menjadi cita rasa yang berbeda dengan makanan daerah asalnya. Rupanya, di balik kenikmatan rasa manis ini terdapat sejarah panjang dan alasan-alasan menarik.
Sejarah Singkat di Balik Manisnya Kuliner Jawa
Krisis Pangan dan Adaptasi Masyarakat
Rasa manis pada kuliner Jawa berawal pada masa krisis pangan yang terjadi di Pulau Jawa pada abad ke-19. Saat itu, bahan pangan pokok sungguh-sungguh susah untuk diperoleh oleh masyarakat Jawa.
Sebagai solusinya, mereka mulai mengolah tanaman tebu yang melimpah di daerah mereka. Air perasan tebu kemudian dipakai sebagai pemanis natural dalam beraneka kuliner.
Kebijakan Kolonial dan Perkebunan Tebu
Pada masa kolonial Belanda, Pemerintah Belanda menerapkan Kebijakan cultuurstelsel yang menyokong produksi gula di Jawa. Perkebunan tebu berkembang cepat, sehingga gula menjadi komoditas yang mudah diakses oleh masyarakat.
Akibat dari pengaplikasian kebijakan hal yang demikian, pengaplikasian gula dalam kuliner Jawa kian meluas dan menjadi budaya turun-temurun.
Makna Filosofis di Balik Rasa Manis
Selain faktor sejarah dan ketersediaan bahan, rasa manis dalam kuliner Jawa juga memiliki makna filosofis. Dalam budaya Jawa, rasa manis sering kali dikaitkan dengan kenikmatan. Rasa manis dianggap sebagai simbol kenikmatan dan kegembiraan.
Baca Juga : 4 Resep Dan Tata Cara Membuat Roti Canai Sendiri Dirumah
Rasa manis juga diperhatikan sebagai bagian dari keseimbangan rasa dalam sebuah hidangan.
Contoh Kuliner Jawa yang Manis
Gudeg:
Makanan khas dari Yogyakarta ini yakni olahan nangka muda yang dimasak dengan santan, gula merah, dan beraneka bumbu.
Jenang:
Makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan, santan, dan gula.
Wedang ronde:
Minuman hangat yang berisi bola-bola beras ketan berisi kacang tanah dan gula merah.
Ketan bakar:
Ketan yang dibakar dan diberi tahu dengan kelapa parut dan gula merah.
Rasa manis yang menjadi ciri khas pada rajaolympus login kuliner Jawa yakni hasil dari perpaduan antara faktor sejarah, ketersediaan bahan, dan makna filosofis. Sedangkan zaman terus berubah, tapi warisan kuliner ini tetap lestari dan menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia (zii).