2025-04-16 | admin3

Es Teh Gelas Plastik: Air Mentah dan Gula Pasir Masih Jadi Andalan Warung Pinggir Jalan

Di tengah gempuran kopi susu kekinian, minuman boba seharga makan siang, dan air mineral berlabel “alkali ionisasi”, ada satu minuman yang tetap setia di tempatnya: es teh gelas plastik dari warung pinggir jalan. Tak peduli panas terik atau hujan deras, segelas plastik bening berisi teh berwarna cokelat muda, penuh es batu, dan manis yang kadang “berlebihan”, tetap jadi pilihan utama banyak orang.

Sederhana, Tapi Melekat di Lidah

Es teh pinggir jalan biasanya dibuat dari air rebusan teh celup murah, dicampur gula pasir segenggam, dan kadang—ya, sering kali—menggunakan air mentah yang hanya disaring ala kadarnya. Disajikan dalam gelas plastik sekali pakai yang tipis, dengan sedotan bengkok warna-warni, minuman ini nyaris tidak berubah sejak zaman dulu.

Aneh tapi nyata, di balik segala potensi “ketidakhigienisan” itu, orang tetap membelinya. Bahkan, ada yang bela-belain jalan kaki ke warung sebelah hanya karena tahu teh di sana lebih “kental manisnya”.

Gula yang Lebih Dominan dari Teh

Kalau kamu berpikir ini minuman teh, kamu keliru. Es teh plastik kaki lima sebenarnya https://www.innovativebeautyacademy.com/ adalah sirup gula dengan sedikit sentuhan aroma teh. Rasanya manis, kadang sampai bikin batuk kalau sedang sial. Tapi justru itu yang dicari: sensasi segar dan tendangan gula yang bisa menghapus penat dan kantuk sehabis makan siang.

Dalam dunia yang penuh label “tanpa gula tambahan” dan “sugar-free”, es teh plastik jalanan tampil tanpa malu-malu: manis, murah, dan tidak peduli tren.

Air Mentah? Risiko yang Sudah Dianggap Takdir

Soal air, ya… mari kita bicara jujur. Tidak semua warung menggunakan air matang. Banyak yang langsung mengisi dari galon isi ulang yang tidak jelas kualitasnya, atau lebih ekstrem, mengambil dari keran dan disaring pakai tisu dapur. Tapi pelanggan tetap antre. Karena sejauh ini, perut mereka baik-baik saja.

Bahkan ada yang bercanda, “Kalau belum minum es teh plastik dari warung nasi padang, belum imun perutmu.”

Harga Tak Pernah Mengkhianati Rasa

Di saat minuman modern bisa menguras dompet puluhan ribu, es teh ini tetap setia di harga 2.000–3.000 rupiah. Murah meriah, langsung segar. Bahkan seringkali jadi bonus beli nasi goreng atau pecel lele.

Dan meskipun isinya cuma teh, gula, dan es, tapi rasanya selalu lebih nikmat kalau diminum sambil duduk di bangku plastik, dikelilingi suara knalpot dan debu jalanan.

BACA JUGA: Mie Ayam Abang-Abang: Kuah Disiram dari Ember Karat Tapi Pelanggan Setia

Share: Facebook Twitter Linkedin